BAB I
PENDAHULUAN
Lingkungan hidup merupakan suatu
kesatuan di mana di dalamnya terdapat berbagai macam kehidupan yang saling
ketergantungan. Hubungan antara manusia dengan lingkungan sangat erat
kaitannya. Manusia dalam kehidupannya sangat tergantung pada lingkungan, begitu
juga dengan lingkungan yang dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukan manusia. Kesadaran
dan kepedulian terhadap lingkungan harus ditanamkan sedini mungkin baik itu di
lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat (sosial).
Pada saat ini lingkungan hidup kita
telah banyak mengalami kerusakan seperti banyaknya hutan ditebang sehingga
berakibat terjadinya erosi, tanah menjadi tandus dan kelangkaan air di
mana-mana, juga tercemarnya udara, air, dan tanah. Semua ini bukan hanya desebabkan
oleh gejala alam saja tetapi terutama disebabkan oleh prilaku manusia yang
tidak berwawasan lingkungan. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) adalah salah
satu bentuk upaya dalam menanamkan kesadaran serta kepedulian siswa terhadap
lingkungan hidup. Kurikulum Muatan Lokal PLH adalah kurikulum yang disusun
untuk peningkatan
kualitas peserta didik dalam mengelola
keseimbangan lingkungan hidup.
Pendidikan
Lingkungan Hidup di Jawa Barat dilaksanakan berdasarkan Peraturan Gubernur
Jawa Barat No. 25
Tahun 2007 tentang
pedoman pelaksanaan
kurikulum muatan lokal pendidikan lingkungan
hidup. Pendidikan Lingkungan Hidup tidak hanya sebatas memberikan pengetahuan
tentang lingkungan hidup. Tetapi, juga dapat memahami bagaimana bersikap dan
berperilaku yang bersahabat dengan lingkungan sehingga dapat menumbuhkan
kesadaran terhadap lingkungan hidup.
Ilmu
lingkungan (environmental science) adalah ilmu yang mempelajari tentang
lingkungan hidup, yang merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu,
terutama ekologi, yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang
menyangkut hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan. Ilmu lingkungan
mempunyai interaksi yang sangat kompleks, antara komponen-komponen fisik, kimia
dan biologi yang ada di lingkungan serta merupakan disiplin ilmu alam, ilmu
tekhnik dan ilmu sosial. Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau Sains membahas tentang gejala-gejala alam yang
disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan
yang dilakukan oleh manusia. IPA merupakan disiplin ilmu yang terdiri dari physical
sciences (ilmu fisik)
dan life sciences (ilmu biologi). Biologi
adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup
dan kehidupan, salah satunya adalah
hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Karena ilmu lingkungan hidup mempunyai
interaksi dengan beberapa ilmu lain, maka penulis mencoba membuat strategi pembelajaran integratif mata pelajaran PLH pada bidang study IPA dalam
hal ini Biologi pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VII.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
Ada beberapa materi dari bidang studi PLH yang
bisa diintegrasikan ke bidang studi Biologi, diantaranya :
1.
Jenis-jenis
sumber daya alam bisa diintegrasikan dengan materi gejala alam biotik dan
abiotik pada bidang studi Biologi.
Berdasarkan jenisnya sumber daya alam terbagi
ke dalam dua golongan besar yaitu sumber daya alam yang berwujud makhluk hidup
seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan disebut juga sumber daya alam biotik. Dan
sumber daya alam berupa benda mati disebut sumber daya alam abiotik.
Kedua sumber daya tadi bisa dilihat gejala
alamnya. Ada dua macam gejala alam yaitu kebendaan dan kejadian. Kedua gejala
alam tersebut disa dilihat dari biotik maupun abiotik. Gejala alam kebendaan biotik
adalah keadaan atau ciri-ciri yang dimilki makhluk hidup, sedangkan gejala alam
kejadian biotik yaitu aktivitas yang dilakukan oleh makhluk hidup. Gejala alam
kebendaan abiotik adalah keadaan atau ciri dari benda tak hidup sedangkan
gejala alam kejadian abiotik adalah peristiwa yang terjadi pada benda tak
hidup.
2.
Saling
ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Materi di atas bisa diintegrasikan dengan materi Ekosistem pada bidang
studi biologi.
Ekosistem tersusun atas makhluk hidup (biotik)
dan benda mati (abiotik). Makhluk hidup anggota ekosistem terdiri dari
satuan-satuan yaitu individu, populasi, dan komunitas. Sedangkan abiotik
artinya semua benda tak hidup yang terdapat dalam suatu ekosistem atau dalam
hal ini bisa diartikan lingkungan dimana makhluk hidup itu berada. Jadi
ekosistem adalah kesatuan komunitas
dengan lingkungan hidupnya yang membentuk hubungan timbal balik atau saling
berinteraksi. Di dalam ekosistem terjadi hubungan saling ketergantungan di
antar komponen biotik dan abiotik. Atau juga bisa diartikan terjadi saling
ketergantungan antra makhluk hidup dengan lingkungannya.
3.
Cara Pelestarian
Sumber Daya Alam adalah materi PLH berikutnya yang bisa diintegrasikan pada
materi Biologi, yaitu pada materi Pelestarian Ekosistem.
Manusia
sangat tergantung pada lingkungan hidupnya. Oleh sebab itu manusia harus
berusaha memelihara dan melestarikan lingkungan hidup beserta keanekaraganan
hayatinya. Upaya yang dilakukan manusia antara lain :
A. Memelihara kelestarian hutan.
B. Menetapkan daerah perlindungan alam.
C. Merehabilitasi satwa langka.
D. Penangkaran satwa dan tumbuhan langka.
4. Upaya Pelestarian
Hewan Langka. Materi tersebut bisa diintegrasikan pada materi Klasifikasi Makhluk Hidup.
Klasifikasi makhluk hidup adalah
pengelompokkan organisme berdasarkan adanya persamaan dan perbedaan ciri.
Sistem pengklasifikasian internsional dilakukan secara bertingkat mulai dari
tingkatan tinggi ke tingkatan yang rendah. Setiap tingkatan klasifikasi ini
disebut takson. Takson disusun mulai dari kelompok yang memiliki persamaan ciri
paling umum (takson tertinggi) sampai ke kelompok yang memiliki persamaan ciri
paling khusus (takson terendah).
Menurut
RH. Whittaker makhluk hidup terbagi menjadi lima kingdom, yaitu Monera,
Protista, Fungi, Plantae dan Animalia.
Hewan termasuk ke dalam kelompok Kingdom Animalia (dunia hewan). Adapun urutan taksonnya dimulai dari Kingdom, Phylum
(Filum), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Familia (Famili/Suku),Genus (Marga),
Species (Jenis). Jadi selain mengetahui hewan apa saja yang termasuk hewan
langka juga bisa mengetahui ciri, serta urutan takson serta klasifikasi dari
hewan tersebut.
5.
Upaya Pelestarian
Tumbuhan Langka.
Sama seperti pada hewan, pelestarian tumbuhan
langka juga bisa diintegrasikan pada materi Klasifikasi Makhluk Hidup. Karena
dalam klasifikasi makhluk hidup ada kingdom plantae yaitu kelompok tumbuhan. Untuk
urutan takson tumbuhan dimulai dari Kingdom Plantae ( Dunia Hewan), Divisio
(Divisi), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Familia (Famili/Suku),Genus (Marga),
Species (Jenis). Jadi selain mengetahui jenis
tumbuhan langka juga bisa mengetahui ciri, urutan takson, serta klasifikasi dari
tumbuhan tersebut.
6.
Pencemaran
Lingkungan diitegrasikan dengan materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada
bidang studi Biologi
Pencemaran
lingkungan yaitu masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau
komponen lain ke dalam suatu lingkungan dan atau berubahnya tata lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam yang mengakibatkan turunnya
kualitas lingkungan, sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Berdasarkan
sumbernya pencemaran dapat dibedakan :
a.
Pencemaran udara.
Pecemaran
udara dapat berupa gas, partikel dan bahan biologi, misalnya bakteri, jamur,
virus.
b.
Pencemaran air.
Pencemaran
air bisa disebabkan oleh pembuangan sampah domestik, pembuangan limbah
industri, sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri misalnya bakteri Escerichia coli, Entameoba coli, Salmonella thyposa, sehingga
oksigen di dalam air berkurang. Selain itu fosfat hasil pembusukan berupa HO3
dan pupuk pertanian terakumulsi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan
mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga. Akibatnya tanaman di
dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.
c.
Pencemaran tanah.
Pencemaran
tanah bisa disebabkan oleh sampah
plastik yang sukar hancur, detergen yang sulait diuraikan, pemupukan secara
berlebihan, erosi menyebabkan hilangnya lapisan tanah, dan hujan asam.
Kerusakan
lingkungan adalah perbuatan manusia yang sadar atau tidak sadar, langsung
maupun tidak langsung mengakibatkan rusaknya suatu lingkungan. Misalnya
perladangan berpindah, penebangan, pembakaran hutan yang mengakibatkan lahan
kritis. Selain perusakan oleh manusia suatu lingkungan dapat mengalami
kerusakan akibat faktor alam seperti petir, hujan yang lebat dan lama, tanah
longsor, gempa bumi, angin puyuh, musim kering berkepanjangan.
BAB III
KESIMPULAN
Materi-materi
bidang studi Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) yang bisa diintegrasikan pada
bidang studi IPA, khususnya Biologi pada
siswa SMP kelas VII diantaranya :
1. Jenis-jenis
sumber daya alam bisa diintegrasikan dengan materi gejala alam biotik dan
abiotik .
2.
Saling
ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya,
diintegrasikan dengan materi Ekosistem.
3.
Cara Pelestarian
Sumber Daya Alam diintegrasikan pada materi
Pelestarian Ekosistem.
4.
Upaya Pelestarian
Hewan Langka, diintegrasikan pada materi Klasifikasi Makhluk Hidup.
5. Upaya Pelestarian
Tumbuhan Langka, diintegrasikan pada materi Klasifikasi Makhluk Hidup.
6. Pencemaran
Lingkungan diitegrasikan dengan materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan.